Rabu, 10 Desember 2008

kapitalisme dalam pendidikan

Emangnya pendidikan itu milik orang-orang kaya sehingga sekolah harus bayar mahal-mahal.

7 komentar:

  1. Wah hebat Pak Faijin, selamat buat Blognya. Kalau bisa optimal penggunaan dana pendidikan kita yang di anggarkan 20% sebetulnya sudah baik, bahkan bisa untuk subsidi yang kurang mampu. Menurut saya, dana dari masyarakat penting juga untuk mensupport pendidikan. Marilah kita berpikir lebih jernih. Setelah kita mengalami sendiri, kira-kira dana apa saja yang diperlukan untuk peningkatan mutu pendidikan termasuk biaya untuk profesi guru? Jadi menurut saya "biaya gratis" bersifat darurat dan untuk keadaan sementara. Teruskan tayangkan karya Bapak, hindari plagiat. Amien(Dosen: Dr. Marsigit)

    BalasHapus
  2. Sekarang sekolah mahal, memang kayak menjadi trend. Kayak pepatah 'ada gula ada semut', justru sekolah mahal jadi incaran orangtua berduit, padahal soal mutu nanti dulu. Sayangnya banyak sekolah mahal, kadang-kadang SDM (gurunya)'terlena', tidak mau mengembangkan diri karena mayoritas muridnya dari kalangan ekonomi atas n secara akademis bagus. Ternyata banyak sekolah-sekolah mahal gurunya banyak yang 'gaptek' lho...
    Mana karya yang lain ...?

    BalasHapus
  3. Postingan bapak membuat saya lapar, maksudnya nanggung gitu. Ayo postingkan lebih banyak lagi yang lebih menyengat, tajam, aktual, dan terpercaya.

    BalasHapus
  4. Bapak Sekolah di UNY pakai bayar nggak?

    BalasHapus
  5. Wah pak faijin benar-benar orang matematika, tulisan simpel tak rumit, tapi luas maknanya, justru yang banyak komentarnya, selamat Pak !! sukses selalu!!

    BalasHapus
  6. Jer Basuki Mowo Beo.
    Pak ada info dari pak Pri, Kita masuk tanggal 10 Februari 2009 untuk mengisi KRS dan penjelasan PPL

    BalasHapus
  7. kunjungi toko buku di pamotan http://cintabuku-pamotan.blogspot.com

    BalasHapus